Jumat, 27 November 2009

Tentang kartun


Film Kartun Naruto salah satu budaya dan kesenian Jepang memang telah mengglobal. Selain kesenian yang modern seperti film kartun, komik, harajuku, japanese rock, dan Film Kartun Naruto itu sendiri sampai kesenian dan kebudayaan yang masih tradisional seperti kimono, origami, dan lain sebagainya yang telah menjalar ke seluruh pelosok dunia. Hal itu wajar, karena untuk menguasai dunia mereka tidak bisa lagi menggunakan kekuatan politik militer, karena mereka pernah kalah di perang dunia kedua dan juga Amerika telah menonjolkan diri sebagai pemegang adi daya politik militer. Dan kebudayaan serta kesenian merekalah yang menjadi sebagai diplomasi lunak (soft diplomacy, saya pernah mengulas hal ini di dalam salah satu opini saya) untuk menunjukkan kekuatan mereka dalam berpolitik internasional. Namun di dalam posting saya ini saya tidak ingin mengungkapkan hal itu. Saya ingin mencermati sebuah produk kebudayaan atau kesenian Jepang di bidang film kartun yaitu Film Kartun Naruto. Film ini kini marak dibicarakan di Indonesia, seakan akan menjadi film selebritinya anak anak. Akan tetapi, hal ini merupakan sebuah berita buruk bagi film tersebut. Global TV sebagai pemegang hak siar di Indonesia telah dipanggil oleh Komisi Penyiaran Indonesia dikarenakan film kartun naruto ini. KPI mengambil tindakan karena adanya laporan dari masyarakat kalau film kartun naruto ini dapat mengganggu perkembangan mental anak kecil. Hal ini dikarenakan film kartun naruto ini bercerita tentang petualangan pendekar kecil, yang mana di dalamnya termuat adegan kekerasan. Bahkan ada isu tentang kematian seorang anak kecil yang terkait dengan film ini. Walaupun di dalam investigasi tidak ditemukan adanya hubungan dengan film ini, tetap saja film ini tetap film kartun yang tidak mendidik bagi anak kecil karena mengandung adegan kekerasan. Tentu saja hal itu harus dicegah untuk menghindari dampak psikologis atau mental sang anak menyaksikan film kartun naruto ini. Dan itu diperkuat dari mas aflah pada postingnya Film Kartun Naruto Meracuni Generasi Muda. Tapi jika untuk kita kita sendiri ngga pa pa koq malah bisa jadi hiburan dan motivasi kita, tergantung penerapan kita.